IPO: Bak Pasar Malam Tanpa Lampu Sorot
Bayangkan pergi ke pasar malam, tapi cuma tukang cilok yang buka lapak. Nah, begitulah IPO di tahun ini—jarang banget ada perusahaan baru jadi ‘bintang tamu’ di bursa. Kontrasnya, tahun-tahun lalu itu penuh sesak, sekarang malah sepi kayak hari Minggu pagi sebelum warung Indomie buka.
Pembahasan
Kenapa IPO Bisa Sepi?
Oke, mari kita bongkar. BEI berharap ada 66 pemain baru di 2025. Realitanya, sejak Januari sampai September, cuma 22 emiten yang berani tampil. Jadi, mana sisanya? Apakah mereka lebih menikmati rebahan daripada listing? Ternyata, ngambil keputusan IPO itu nggak segampang ‘instal aplikasi’—harus lihat kebutuhan, timing, sampai cuaca ekonomi.
Bisnis Penjaminan Emisi: Dilema Mencari Klien
PT Reliance Sekuritas merasa, bisnis mereka mirip panitia kondangan yang tamunya makin sedikit. Mau ngejual jasa IPO? Kalau demand-nya seret, yang dapat kue cuma segelintir sekuritas. Ingat, ada 90-an sekuritas berebut di kolam yang airnya lagi surut. Dramatis? Memang, tapi itulah dunia investasi: kadang jackpot, kadang zonk.
Mini-twist: IPO Tidak Sekedar Perlu Duit
Punya uang saja tak cukup. Perusahaan sebelum IPO wajib mikir—ekspansi? Modal dari mana? Market lagi baik, atau justru naik turun kayak sinyal WiFi? Kalau salah waktu, saham bisa laku tipis. Jadi, timing itu segalanya. Siapa sangka, kadang strategi rebahan justru lebih bijak (callback ke awal, kan?).
Kesimpulan
Bursa boleh bikin target, tapi nyatanya kondisi makroekonomi, momentum, sampai selera ‘main aman’ bikin banyak perusahaan tepuk-tangan dari pinggir. Bisnis penjaminan emisi pun ikutan tarik napas, nunggu momen IPO jadi viral lagi. Satu kalimat penutup: Di dunia investasi, sabar kadang lebih cuan daripada buru-buru naik panggung.
FAQ
Penjaminan emisi sekuritas adalah jasa mendampingi perusahaan dalam proses IPO.
Kondisi ekonomi dan timing market menjadi faktor utama perusahaan menunda IPO.
Jasa penjaminan emisi jadi kurang diminati sehingga potensi pendapatan menurun.